Waktu baca : +/- 3 menit

Setiap orang harus memiliki kemampuan menghadapi kegagalan, termasuk anak-anak. Namun khusus untuk mereka sebaiknya mendapat pendampingan dari orang tua karena biasanya belum dapat menerima kenyataan pahit tersebut. Di sini orang tua punya peran besar agar buah hatinya tidak gampang menyerah.

Ketika anak-anak berhasil mengatasi masalah, secara langsung mereka mendapat kesempatan belajar mengembangkan diri dan punya tekad kuat. Selain itu akan menjadi sadar, tidak semua keinginan harus bisa tergapai sehingga dapat beradaptasi dalam segala kondisi.

Dave Anderson sekorang praktisi psikolog klinis dari Mind Institute menyebutkan, pola asuh yang fokus pada perlindungan itu bukan konsep  yang baik. Anak harus mendapat pendidikan tentang kegigihan agar jadi kuat menghadapi kegagalan atau masalah. Dalam wawancaranya dengan Fortune Well dia mengasih beberapa saran untuk menerapkan konsep tersebut.

1. Jangan Mudah Marah dan Ajak Anak Diskusi

menghadapi kegagalan
Daripada marah-marah, lebih baik mengajak diskusi. Foto: pexels.com

Ketika anak sedang menghadapi kegagalan, misalnya nilai pelajaran sekolah yang jelek, jangan sekali-sekali menunjukkan kemarahan. Kasih waktu dan kesempatan untuk menenangkan diri, lalu ajak dikusi dan beri tahu bahwa kegagalan tersebut bukan merupakan sebuah kehancuran. Sehingga dia bisa belajar dari kegagalan tersebut dan bukan hanya sekedar menghindari.

Baca juga: Generasi Alfa, Pengertian dan Yang Perlu Jadi Perhatian Orang Tua

Baca juga: Cara Tepat Menjaga Kesehatan Psikologi Anak Agar Tidak Mudah Stres

2. Jangan Menyalahkan Orang Lain

menghadapi kegagalan
Jangan mudah menyalahkan orang lain. Foto: pexels.com

Menyalahkan orang lain merupakan tindakan yang kurang tepat, apalagi jika tujuannya hanya untuk menghilangkan sakit hati. Secara tak langsung hal ini membuat anak makin tidak berdaya menghadapi kegagalan. Lebih baik memikirkan hal-hal yang mungkin masih dapat terjadi dan cara atau stragegi menanggulangi.

3. Jangan Terlalu Cepat Membantu

Ketika anak sedang memiliki masalah, jangan terlalu cepat memberi bantuan. Amati, apakah dia mampu menyelesaikan dan jika ternyata berhasil, artinya dia memiliki tingkat kemandirian yang tinggi. Namun apabila gagal, beri tahu cara penyelesaiannya dan bukan sekedar memberi bantuan tanpa melibatkan dirinya agar paham bahwa keberhasilan itu butuh perjuangan.

Baca juga: Cara Memberi Penjelasan Pada Anak Ketika Mendapat Menstruasi Pertama

Baca juga: Bunda, Lakukan Langkah Ini Agar Anak Jadi Suka Makan Buah dan Sayur

4. Kegagalan Bukan Akhir Segalanya

Orang tua perlu memberi pemahaman pada anak, bahwa kegagalan bukan merupakan sebuah kehancuran sehingga dia tetap punya rasa percaya diri. Selain itu perlu ada pengertian pula jika untuk menjadi orang sukses itu tidak mudah dan satu hal lagi, kesuksesan itu bukanlah proses melainkan hak asasi. Hanya saja untuk mewujudkannya butuh yang namanya kerja keras.

5. Menyiapkan Mental

Bukan hal yang mudah bagi orang tua melihat anaknya telah berjuang namun gagal dan lebih menyakitkan lagi jika tidak berhasil menghadapi kegagalan tersebut. Masalah semacam ini bisa terselesaikan dengan baik jika semua siap mental dan punya hubungan komunikasi yang baik. Sehingga bisa bersama-sama saling mengoreksi dan berusaha memperbaiki diri.

Baca juga: Menentukan Waktu Paling Tepat Untuk Memandikan Bayi

Baca juga: Bunda, Lakukan Langkah Ini Agar Buah Hati Suka Membaca Alquran

Itulah cara terbaik dan paling bijaksana yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anaknya saat sedang menghadapi kegagalan atau masalah. Semoga si buah hati bisa memiliki keyakinan diri yang tinggi untuk menyelesaikan setiap tantangan yang selalu muncul di kehidupan. (J-174)

Terima Kasih Telah Membagikan Artikel Ini: