Perusahaan Tertua di Indonesia – Pasti banyak yang tak menyangka, ada perusahaan Indonesia yang usianya sudah tua bahkan mencapai ratusan tahun namun hingga kini masih beroperasi. Semua mampu bertahan melalui berbagai tantangan dan perubahan zaman, sehingga bisa hadir sebagai perusahaan terkemuka di tanah air.
Hal tersebut merupakan suatu inspirasi dan pembelajaran khususnya bagi yang ingin terjun ke dunia bisnis. Keberhasilan dan kesuksesan itu tak hanya butuh semangat tinggi atau kerja keras saja, tapi juga proses dan waktu. Berdasar hasil rangkuman sejumlah sumber, daftar perusahaan tersebut adalah sebagai berikut, mulai dari yang usianya ‘paling muda’ lebih dulu hingga yang ‘paling tua’.
1. Unilever (1933)
Selain terkemuka di dunia, Unilever juga menjadi bagian dari perusahaan tertua di Indonesia karena sudah ada di tanah air sejak 1933. Ini merupakan suatu keajaiban, mengingat di negara asalnya Inggris, baru mulai berdiri tahun 1930. Melalui persetujuan dari pemerintah kolonial Belanda, Unilever menggunakan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V ketika pertama masuk ke Indonesia.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, ada perubahan dan pemanjangan nama sehingga menjadi NV Lever’s Zeepfabrieken Indonesia. Kemudian setelah sempat mengalami nasionalisasi pada 1964, perusahaan tersebut dapat menguasai lagi bisnisnya pada 1967. Kemudian pada 22 Juli 1980, terjadi pergantian nama lagi jadi PT Unilever Indonesia yang berlaku sampai sekarang.
Baca juga: Lakukan 4 Persiapan Penting Ini Sebelum Terjun ke Bisnis Rumah Kontrakan
Baca juga: 6 Ciri Orang Yang Selalu Cerdas dan Pintar Dalam Mengelola Keuangan
2. Multi Bintang Indonesia (1931)
Pada tahun 1931, di Surabaya berdiri perusahaan tertua di Indonesia yang dengan produk utama minuman keras, yakni NV Nederlandch-Indische Bierbrouwerijen. Sejak tahun 1936 selaku pemilik saham terbesar, grup Heineken dari Belanda jadi pengendali utama atas beroperasinya perusahaan. Sebelumnya Heineken memang sudah hadir sebagai produsen minuman alkohol.
Kemudian pada 1965 pemerintah Indonesia sempat melakukan pengambilalihan, namun hanya berlangsung selama dua tahun saja. Pada 1967 Heineken berhasil memperoleh hak kepemilikan lagi dan pada 2005 mendirikan PT Multi Bintang Indonesia. Selaras namanya, perusahaan ini terkenal sebagai produsen Bir Bintang.
3. Kecap Bango (1928)
Pada tahun 1928, di Tangerang, Jawa Barat berdiri industri kecil yang dikelola oleh sepasang suami istri keturuan Tionghoa bernama Tjoa Pit Boen dan Tjoa Eng Nio. Setiap hari mereka memproduksi kecap dengan peralatan sederhana dan menjajakan hasilnya di depan rumahnya dengan menggunakan merek dagang Bango.
Nama bango menjadi pilihan karena keduanya punya keinginan agar produknya dapat ‘terbang tinggi’ seperti burung bangau. Melalui konsistensi dan kerja keras, akhirnya cita-cita tersebut dapat terwujud nyata. Kecap Bango yang sebelumnya hanya merupakan usaha rumahan saja, menjelma jadi perusahaan besar dan saat ini berada di bawah kendali PT Unilever Indonesia.
Tinggalkan Balasan