Waktu baca : +/- 4 menit

Nikah muda – Di antara kalian mungkin ada yang berpikir bahwa hidup itu akan terasa ringan jika ada pendamping atau sudah menikah. Ketika ada masalah, pasti ada teman untuk menyelesaikan secara bersama-sama. Demikian pula saat muncul kebahagiaan, juga bisa dinikmati bersama pasangan.

Akan tetapi kalian harus memahami pula, menikah itu tidak semudah bayangan apalagi untuk yang masih muda usia. Banyak risiko yang kemungkinan bisa muncul, baik dari segi fisik dan mental. Ada beberapa urusan yang harus menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan sebelum membuat keputusan tersebut.

1. Mengenal Diri Sendiri dan Calon Pasangan

nikah muda
Belajar mengenal diri sendiri itu sama sulitnya belajar mengenal calon pasangan. Foto: pexels.com

Banyak fakta kehidupan yang tidak sesuai bahkan jauh dari keinginan. Misalnya dulu kalian punya cita-cita menjadi seorang arsitektur, tapi dalam kenyataannya hanya bisa bekerja sebagai tenaga administrasi biasa di sebuah perusahaan kecil. Situasi seperti ini sering terjadi dan makin banyak perubahan seiring dengan pertambahan usia.

Kemudian setelah menjalani pernikahan, masing-masing pasangan harus dapat saling memahami, terutama terkait dengan keinginan-keinginan di masa depan. Bagi kalian yang nikah muda, akan merasa sangat sulit memahami masalah tersebut.

Kalian belum mampu menyelami, apakah pasangan hidup bisa mengerti dan memberi dukungan terhadap impian-impian yang muncul. Penyebabnya adalah, karena kalian sendiri juga masih belum dapat mengetahui apa yang sebenarnya menjadi keinginan dan bagaimana langkah untuk mewujudkannya.

Berdasarkan hal inilah kalian tidak hanya harus belajar mengenal sifat calon pasangan, namun juga memahami karakter diri sendiri. Pengenalan ini sangat sulit untuk mereka yang masih belia, bahkan banyak yang mengatakan belum ada separuh jalan.

Baca juga: Cara Mengetahui Dia Pasangan Serius Atau Hanya Main-main

Baca juga: 4 Objek Wisata Indonesia yang Punya Mitos Bisa Membuat Hubungan Cinta Jadi Runyam

2. Pernikahan Bukan Merupakan Jalan Penyelesaian Masalah

nikah muda
Banyak yang merasa menyesal karena menikah dalam usia muda. Foto: pexels.com

Dr. Andrea Herber adalah seorang psikolog dari asal Boston, Amerika Serikat. Dalam suatu kesempatan dia mengungkapkan, banyak kalangan muda yang menganggap jika pernikahan itu adalah langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah. Misalnya tidak betah tinggal di rumah orang tua, sering kena marah, dan sebagainya.

Dr. Andrea menegaskan, pernikahan bukan sebagai jalan keluar dari masalah-masalah semacam itu. Bahkan bisa menimbulkan masalah lain yang lebih pelik usai menjalani pernikahan dini. Pernikahan merupakan kehidupan bersama pasangan dan harus jauh dari pemikiran-pemikiran untuk diri sendiri.

Baca juga: Tinggal Bersama Mertua, Apa Susah dan Enaknya?

Baca juga: 10 Cara Cerdas Menjaga Kesehatan Mental Dari Penggunaan Media Sosial

3. Perubahan Yang Terjadi

Sejak hidup bersama pasangan, ada berbagai perubahan yang akan terjadi. Mulai dari yang sederhana jadwal tidur hingga tuntutan-tuntutan atau permintaan dari pasangan yang harus terpenuhi. Hal ini membawa kalian pada suatu fase kehidupan yang sangat baru dan membutuhkan tanggung jawab besar.

Selama ini menurut penuturan Raffi Bilek, direktur Baltimore Therapy Center, banyak pasangan yang menyesal karena terlanjur nikah muda. Mereka merasa masuk dalam fase kehidupan yang sebenarnya belum menjadi keinginan.

Setiap orang muda pasti mempunyai jiwa muda dan karakter ini tidak mungkin dapat hilang begitu saja meski sudah menjalani pernikahan. Kalian pasti punya mimpi untuk melakukan banyak kegiatan, namun menjadi pupus dan tidak dapat terwujud karena ada tanggung jawab yang selalu menanti.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Bisa Membantu Kalian Untuk Meredakan Stres

Baca juga: Lakukan 5 Kegiatan Ini Agar Kalian Tidak Mudah Pikun di Usia Muda

4. Hidup Sendiri Bukan Hal Yang Buruk

Saat menikah dalam usia muda, sebagian besar teman kalian pasti masih banyak yang lajang. Setelah itu, hubungan persahabatan ini akan menjadi sangat berbeda dibanding ketika masih sama-sama hidup sendiri. Seakan ada sesuatu yang hilang dan tidak bisa kalian rasakan dan nikmati lagi bersama-sama.

Beda dengan mereka yang menikah saat telah dewasa, rasa kehilangan ini tidak terlalu menjadi beban pikiran. Mereka siap untuk tidak mencari kesenangan dari pertemanan, melainkan dengan pasangan. Hal ini tidak akan terjadi pada mereka yang nikah muda. (J-106)

Terima Kasih Telah Membagikan Artikel Ini: