Waktu baca : +/- 5 menit

Salah satu langkah paling tepat yang dapat kalian lakukan untuk menciptakan kondisi keuangan yang stabil adalah berhemat. Tapi agar bisa hemat, perlu tekad dan kemauan kuat menghindari latte factor atau kebocoran halus. Latte factor merupakan suatu istilah yang mengandung arti pengeluaran kecil namun jika acap terjadi akan membuat keuangan jadi boncos dan jebol.

Selama ini banyak yang kurang menyadari hal tersebut, bahkan sering memandangnya sebagai suatu kewajaran dan menjadikannya sebagai bagian gaya hidup. Padahal jika mau menghitung secara cermat, kebiasaan ini dapat membuat anggaran belanja jadi membengkak dan contohnya adalah sebagai berikut:

1. Suka Nongkrong di kafé

agar bisa hemat
Jangan terlalu sering nongkrong di cafe agar bisa hemat. Foto: pexels.com

Nongkrong sambil menikmati kopi di kafe memang sangat menyenangkan dan tak sedikit yang melakukan kegiatan ini hampir setiap hari. Hitung saja, jika harga secangkir kopi adalah Rp30 ribu beserta makanan kecil Rp20 ribu. Maka jatuhnya Rp50 ribu dan dalam sebulan mencapai lebih dari Rp1 juta sehingga menjadi pengeluaran yang tidak sedikit.

Baca juga: 6 Ciri Orang Yang Selalu Cerdas dan Pintar Dalam Mengelola Keuangan

Baca juga: 8 Keahlian yang Perlu Kalian Miliki Jika Ingin Menjadi Orang Sukses dan Kaya

2. Suka Makan di Luar

agar bisa hemat
Pemborosan bisa terjadi karena sering makan di luar. Foto: pexels.com

Sering makan di luar merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya pemborosan. Biasanya kasus ini terjadi pada orang-orang yang sangat mengutamakan kepraktisan namun tidak permah berpikir akibat yang muncul terutama dari sisi finansial. Terlebih jika yang jadi pilihan adalah resto besar dan mewah.

Selain aman dan sehat, memasak sendiri itu menjadi cara terbaik agar bisa hemat dan terhindar dari pembengkakan anggaran belanja. Jika tak punya waktu, boleh saja beli di luar namun tetap makan di rumah, sehingga tidak perlu bayar minuman karena pastinya kebutuhan ini selalu ada di setiap hunian dan keluarga.

3. Beli Barang Tanpa Perhitungan

agar bisa hemat
Daripada minimarket, pilih belanja di supermarket atau pasar tradisional. Foto: pexels.com

Pasti ada di antara kalian yang gampang tergoda beli barang tanpa memperhitungkan apakah barang tersebut merupakan kebutuhan atau hanya karena suka saja. Perilaku impulsif ini kerap terjadi ketika ada diskon. Jangan mudah tergoda dengan promosi tersebut dan pertimbangkan sematang mungkin sehingga tidak hanya teronggok atau jadi pajangan di rak.

Baca juga: Lakukan 4 Persiapan Penting Ini Sebelum Terjun ke Bisnis Rumah Kontrakan

Baca juga: Cara Jitu Melakukan Investasi Agar Terhindar Dari Risiko Kerugian

4. Suka Belanja di Minimarket

Praktis dan tidak perlu waktu lama, itulah yang selalu menjadi alasan kenapa banyak yang lebih suka belanja di minimarket daripada supermarket. Pahami, meskipun selisihnya terlihat sedikit saja, tapi bila sering belanja di tempat tersebut pasti akan rugi besar. Apalagi jika belanjaannya banyak, perbedaannya akan semakin besar.

Oleh sebab itu untuk kebutuhan rutin atau harian, pilih supermarket dan sediakan waktu khusus belanja. Bahkan agar bisa hemat dengan lebih maksimal, jangan ragu pergi ke pasar tradisional. Harganya pasti kian murah karena penjualnya tidak kena beban pajak atau sewa tempat yang tinggi.

5. Suka Belanja di E-Commerce

Terkait lagi urusan diskon dan alasan kepraktisan, makin banyak orang yang demen belanja di e-commerce. Tapi setelah itu tidak sedikit pula yang tanpa sadar telah melakukan pemborosan akibat tergoda oleh berbagai penawaran menggiurkan. Mulai dari bebas ongkos kirim, beli dua dapat tiga, dan lainnya. Hindari kebiasaan ini dan beli barang saat benar-benar membutuhkan.

Baca juga: 4 Gagasan Bisnis Paling Unik yang Berhasil Menuai Kesuksesan

Baca juga: 12 Tips Cerdas Memilih dan Mengembangkan Bisnis Franchise atau Waralaba

6. Malas Melakukan Perbandingan Harga

Masih berhubungan dengan kegiatan belanja, kebiasaan jelek lain yang acap memicu terjadinya pemborosan adalah malas melakukan perbandingan harga. Pasti banyak yang tidak merasa beli suatu barang dengan harga jauh lebih tinggi daripada toko lain. Oleh sebab itu agar bisa hemat, jangan malas mengecek harga di setiap toko apalagi jika jaraknya tidak terlalu berjauhan.

7. Langganan Aplikasi Hiburan

Tak ada salahnya kalian mencari hiburan khususnya film, musik, hingga game online melalui aplikasi dan platform internet yang saat ini makin menjamur. Tapi sebelum transaksi, cermati kondisi keuangan kalian, apakah berada dalam kondisi mampu atau tidak. Selain itu pilih yang benar-benar bisa menciptakan rasa bahagia dan memberi kepuasan pada diri sendiri.

Baca juga: Pengertian dan Manfaat Digital Marketing Untuk Kegiatan Bisnis

Baca juga: 5 Tips Jitu Menerapkan Teknik Digital Marketing Untuk Pebisnis Pemula

8. Senang Pakai Kartu Kredit

Senang pakai kartu kredit ketika belanja barang dan bayar tagihan merupakan kebiasaan buruk yang wajib kalian hindari. Walau terlihat efektif, penggunaannya dapat mengganggu finansial karena ada tanggungan berupa beban bunga tinggi. Agar bisa hemat, pakai metode lain seperti e-money, e-wallet, atau kartu debet sehingga tidak ada biaya ekstra yang harus kalian bayar.

9. Tidak Bikin Anggaran Keuangan

Kesalahan terakhir sekaligus paling umum jadi pemicu pemborosan adalah tidak pernah bikin anggaran keuangan. Jika tidak punya anggaran keuangan yang jelas, kalian cenderung kurang mampu mengontrol keuangan. Namun bila rajin membuat, akan gampang mengetahui kondisi keuangan, sehingga jadi mudah pula melakukan pengontrolan.

Itulah beberapa kebiasaan buruk dan latte factor yang harus kalian hindari agar bisa hemat dan kondisi keuangan tetap sehat. Satu hal lagi sebagai tambahan, jangan lalai menyediakan dana khusus sebagai tabungan untuk berjaga-jaga jika suatu saat ada kebutuhan mendadak. (J-156)

Terima Kasih Telah Membagikan Artikel Ini: