Ada beberapa jenis bisnis properti yang bisa kalian gunakan sebagai sarana mencari penghasilan dan salah satu yang paling populer adalah bisnis rumah kontrakan. Prospeknya sangat menjanjikan, apalagi jika berada di kawasan strategis seperti dekat kampus, pusat industri, komplek perkantoran, dan lainnya. Tapi sebelum terjun ke bidang bisnis ini, ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan.
1. Menentukan Lokasi
Sebagaimana pembahasan di awal, pemilihan lokasi secara tepat bisa membuat bisnis rumah kontrakan berjalan dengan baik. Misalnya jika berada di seputar kampus, maka segmen utamanya adalah mahasiswa dan dosen. Kemudian untuk hunian yang terletak di pusat industri, tentu saja yang jadi sasaran adalah karyawan, baik yang masih single maupun yang sudah berkeluarga.
Baca juga: 6 Ciri Orang Yang Selalu Cerdas dan Pintar Dalam Mengelola Keuangan
Baca juga: 4 Gagasan Bisnis Paling Unik yang Berhasil Menuai Kesuksesan
2. Menentukan Harga Sewa
Menentukan harga sewa merupakan suatu langkah penting yang harus diperhitungkan secara cermat. Dalam kegiatan ini pemilik rumah memiliki beberapa pilihan, apakah ingin menyewakan secara harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
Apapun pilihannya harus sesuai dengan harga normal atau pasaran dan hal ini dapat kalian hitung dengan rumus harga properti x capitalization rate (rata-rata kenaikan harga properti antara 3% hingga 5% per tahun).
Misalnya ketika harga rumahnya berada dalam kisaran Rp300 juta, bisa kalian kalikan dengan 5%, jadi Rp15 juta per tahun. Kemudian apabila mau menyewakan secara bulanan, maka hitungannya adalah Rp15 juta : 12 = Rp1.250.000 per bulan.
Baca juga: 7 Cara Jitu Melakukan Investasi Agar Terhindar Dari Risiko Kerugian
Baca juga: 8 Keahlian yang Perlu Kalian Miliki Jika Ingin Menjadi Orang Sukses dan Kaya
3. Menghitung Biaya Pemasukan dan Pengeluaran
Perlu kalian pahami, metode perhitungan harga sewa di atas bukan merupakan rumus yang sifatnya mutlak. Alasannya karena ada sejumlah faktor lain yang harus jadi bahan pertimbangan, terutama terkait dengan anggaran pemeliharaan, perawatan, lokasi, dan lainnya.
Contohnya ketika ada kerusakan pada bagian atap dan terjadi bukan karena kesalahan penyewa, maka pemilik rumah yang bertanggung jawab memperbaiki. Intinya jangan sampai terjadi, biaya pengeluaran menjadi lebih mahal daripada pemasukan. Termasuk penyusutan bangunan, harus masuk dalam perhitungan.
Demikian pula dengan kemudahan akses, ketersediaan fasilitas publik, dan tampilan atau gaya desain rumah. Makin lengkap dan menarik semua elemen tersebut, boleh membuat penentuan harga yang lebih tinggi. Apalagi jika rumahnya bisa dipakai untuk membuka usaha.
Baca juga: 7 Langkah Cerdas dan Jitu Menghemat Biaya Renovasi Rumah
Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Begini Cara Cek Keaslian Sertifikat Tanah atau Rumah
4. Bikin Surat Perjanjian Sewa Menyewa
Kalian harus memahami bahwa surat perjanjian sewa menyewa rumah itu sangat penting. Ini untuk menjaga berbagai kepentingan bagi pemilik rumah dengan orang yang ingin menyewa rumah, sehingga isinya harus sesuai kebutuhan.
Misalnya jika rumah tersebut berisi berbagai perabot, harus ada penjelasan terperinci perabot apa saja yang tersedia. Selain itu keterangan lengkap terkait tanggung jawab pihak penyewa bila terjadi kerusakan atau kehilangan. Termasuk urusan pembayaran rekening listrik, PDAM, dan sebagainya, semua harus jelas.
Itulah sekilas ulasan tentang urusan penting apa saja yang harus jadi perhatian ketika tertarik terjun ke bisnis rumah kontrakan. Semoga berhasil dan selamat menjalankan usaha. (J-133)
Tinggalkan Balasan