Banyak yang menyebutkan dan menyetujui, Gunung Everest adalah gunung tertinggi yang ada di planet bumi. Puncaknya berada pada 8.848 mdpl dan hanya sedikit orang atau pendaki saja yang berhasil mendaki hingga titik teratasnya. Meski demikian, ternyata gunung ini bukan merupakan gunung paling tinggi dalam sistem tata surya. Masih ada gunung lain dengan ketinggian yang sangat luar biasa, mencapai sekitar 26 km atau hampir 3 kali lipat ketinggian Gunung Everet. Lokasinya berada di planet lain yaitu Mars dan terkenal dengan sebutan Olympus Mons.
Gunung Raksasa
Sebagai planet keempat dalam sistem tata surya, Mars adalah planet yang ukurannya paling kecil kedua setelah planet Merkurius. Planet ini sering kali disebut planet merah karena warnanya memang terlihat kemerahan saat dilihat dari jarak jauh atau bumi.
Di planet inilah terdapat Gunung Olympus Mons yang tidak hanya super tinggi, tetapi juga mempunyai diameter yang sangat luas, kurang lebih 600 kilometer. Menurut rilis dari space.com besarnya area ini hampir sama dengan luas negara bagian Arizona, Amerika Serikat. Sedangkan di Eropa, mencakup seluruh negara Perancis.
Gunung ini mempunyai kandungan material sebanyak 4 juta kilometer kubik atau 100 kali lipat volume material Gunung Mauna Loa yang ada di Hawai. Gunung ini sendiri merupakan gunung berapi terbesar di planet bumi. Maka tidak mengherankan apabila banyak yang menyebut Olympus Mons sebagai mega volcano atau gunung berapi raksasa.
Baca juga : Inilah Alasan Mengapa Emas Sering Mendapat Julukan Sebagai Logam Mulia
Baca juga : Pengertian NFC dan Manfaatnya Bagi Penggunaan Smartphone
Mengapa Bisa Menjadi Sangat Besar
Dibanding planet Bumi, sistem gravitasi atau daya tarik di Planet Mars punya ukuran lebih rendah. Sementara itu tingkat letusan gunung berapinya jauh lebih tinggi. Hal ini menimbulkan tumpukan lava yang ukurannya juga lebih tinggi.
Sementara itu di sisi yang lain, keberadaan lempeng tektonik sangat berperan terhadap pembentukan gunung berapi. Baik di Bumi maupun di Mars, setiap titik lava yang ada di bawah kerak selalu berada di tempat yang sama.
Akan tetapi sedikit berbeda, gerakan kerak di bumi biasanya tidak akan menimbulkan tumpukan lava. Sehingga ketika terjadi letusan, lebih sering memunculkan pulau atau daratan-daratan kecil atau gunung berapi baru di lokasi yang berbeda.
Sedangkan di Planet Mars, gerakan lempengnya memiliki sifat sangat terbatas. Baik kerak maupun titik panasnya tidak pernah mengalami pergerakan. Jadi ketika ada lava yang mengalir menuju permukaan, hanya memunculkan tumpukan pada satu titik atau area saja.
Faktor inilah yang membuat Olympus Mons bisa memiliki ukuran yang sangat besar dan tinggi. Fenomena seperti ini juga terjadi pada beberapa gunung berapi lain yang lokasinya berdekatan dengan Olympus Mons seperti Arsia Mons, Ascraeus Mons dan Pavonis Mons.
Di suatu kawasan bernama Tharsis di mana Olympus Mons berada, memang terdapat puluhan gunung berapi. Hampir semuanya berukuran besar dan lebih tinggi dibanding gunung berapi yang ada di Planet Bumi.
Baca juga : 5 Cara Mengurangi Risiko dan Bahaya Radiasi Elektronik di Rumah
Baca juga : Rawat Tanaman Hias Ini di Rumah Untuk Menangkal Radiasi Elektronik
Bobot Yang Berat
Karena bobotnya yang terlalu berat, gunung-gunung tersebut mampu membuat Planet Mars tidak kuat menahan beban. Akibatnya planet ini mengalami sedikit terbalik pada sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Bahkan sebagian lapisan terluarnya ada yang terlepas dan menimbulkan perubahan pada iklim dan aliran sungai.
Ada kemungkinan pula, gunung berapi tersebut punya kandungan berupa batu gletser hingga puing-puing batu dan tersimpan dalam es beku. Es beku atau endapan salju ini tertutup oleh timbunan debu dan batuan lain yang ada di permukaan gunung.
Dalam laporannya theguardian.com ikut menjelaskan, melalui penelitian lain, terdapat gas metana dalam atmosfer Planet Mars. Padahal jika di bumi, gas ini sering dikaitkan dengan urusan kerusakan biologis dan bisa muncul dari gunung berapi.
Kemudian apabila metana yang ada di Planet Mars memang bersumber dari gunung berapi, maka kesimpulannya, ada panas dalam permukaan. Selanjutnya jika ada panas, kemungkinan besar pula cairan atau air. Kondisi ini selanjutnya memunculkan dugaan bahwa kawasan tersebut merupakan area yang menjadi tempat mikroba untuk hidup.
Proses Pembentukan
Sementara itu astronomy.com melaporkan, sebagian besar ahli memperkirakan gunung berapi ini mulai terbentuk sekitar 3 miliar tahun lalu atau hampir bersamaan dengan sejarah permulaan Mars. Pembentukannya tidak jauh beda dengan gunung berapi di bumi, berasal dari batuan-batuan panas dalam planet tersebut yang terlempar ke atas.
Menurut bentuknya, Olympus Mons merupakan gunung perisai. Saat mengeluarkan lava ketika meletus, terjadi proses pertumbuhan yang menjadikan gunung ini semakin bertambah besar. Hanya saja proses ini berjalan sangat lamban, tidak secepat gunung berapi yang ada di bumi.
Para ahli juga memperkirakan, Olympus Mons meletus terakhir kali antara 20 hingga 200 juta tahun lalu. Meski pembentukannya membutuhkan waktu hingga miliaran tahun, namun usia gunung berapi ini tergolong masih muda dan statusnya masih aktif. Sehingga ada kemungkinan terjadi letusan lagi pada waktu-waktu mendatang. (J-019)
Tinggalkan Balasan