Ketika menderita penyakit ringan seperti pusing, batuk, atau flu mungkin kalian lebih suka mengonsumsi obat bebas daripada periksa ke dokter. Langkah ini bukan sebagai suatu kesalahan, apalagi sangat mudah menemukan penawar sakit ini di apotek atau toko obat.
Kendati demikian kalian harus tetap cermat dalam memilih serta memperhatikan dosis dan aturan penggunaannya. Terlebih mengingat, pada dasarnya semua jenis obat itu sama, akan berubah jadi racun jika ada kesalahan dalam mengonsumsi.
Untuk itu, pastikan apakah obat tersebut benar-benar aman dan tidak menimbulkan efek samping. Ingat, saat ini banyak obat yang sebenarnya harus menggunakan resep dokter tapi pada kenyataannya bisa kalian beli dengan bebas. Jadi harus lebih hati-hati saat menentukan pilihan.
1. Memperhatikan Tanda di Kemasan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 917/MENKES/PER/X/1993, hanya ada dua jenis obat saja di mana masyarakat bisa memperoleh tanpa resep dokter. Pertama adalah obat yang dalam kemasannya terdapat lingkaran hijau dan garis warna hitam.
Obat ini tidak hanya bisa kalian dapatkan di apotek atau toko obat saja, namun juga di warung-warung hingga supermarket. Apabila penggunaannya sesuai petunjuk, relatif aman untuk mengatasi penyakit ringan yang bersifat non spesifik.
Kedua adalah obat bebas terbatas, memiliki tanda lingkaran biru dan dikelilingi oleh garis hitam. Untuk mendapatkannya juga tidak perlu menggunakan resep dokter tetapi hanya bisa kalian beli di apotek saja. Selain itu harus ada perhatian khusus saat ingin mengonsumsi.
Baca juga: Tak Harus Daging, 10 Jenis Makanan Ini Juga Bisa Menjadi Sumber Protein
Baca juga: Cara Sehat dan Aman Menurunkan Berat Badan Melalui Diet Telur
2. Obat Pertolongan Pertama Saja
Karena sudah mendapat izin edar, tentu kalian tidak hanya boleh mengonsumsi obat bebas tetapi juga menyimpan di rumah sebagai persediaan. Contohnya antara lain obat batuk, flu, demam, oralit, dan sebagainya.
Namun ingat, obat ini hanya menjadi obat penyembuhan sementara saja. Jadi apabila penyakitnya tidak bisa sembuh sampai dua hari atau menurut petunjuk pada kemasan, tetap harus periksa dan konsultasi ke dokter.
Baca juga: 10 Sayuran Ini Sangat Bagus Untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Baca juga: 5 Cara Aman Menyembuhkan dan Menanggulangi Gula Darah Rendah
3. Menyesuaikan Jenis Penyakit
Misalnya jika kamu sedang sakit batuk, cermati apakah merupakan batuk kering atau berdahak. Kedua jenis batuk ini membutuhkan obat yang tidak sama. Kendati saat ini banyak beredar obat untuk semua jenis batuk sebaiknya tetap menyesuaikan menurut gejala yang muncul.
Demikian pula saat kena flu, lakukan pendeteksian seperti keluarnya cairan encer dari hidung atau tidak. Jika iya, kemungkinan besar penyebabnya adalah virus, sehingga kalian hanya butuh istirahat dan minum air putih yang cukup. Tapi apabila cairannya kental, penyebabnya adalah bakteri dan gunakan obat antibiotik.
4. Memperhatikan Kandungan dan Komposisi
Sebelum mengonsumsi, kalian juga harus memperhatikan kandungannya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan apakah ada kandungan tertentu yang bisa membuat tubuh jadi alergi atau tetap aman diminum.
Contohnya apabila mempunyai gangguan perut, hindari obat yang mengandung asam mefenamat, ibuprofen, dan asetosal. Pilih yang kendungannya berupa acetaminophen dan parasetamol. Kemudian jika sedang sakit kepala dan mual, maka obat yang harus kalian minum lebih dulu adalah obat anti mual.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Bisa Membantu Kalian Untuk Meredakan Stres
Baca juga: Cara Tepat Menjaga Kesehatan Psikologi Anak Agar Tidak Mudah Stres
5. Dosis
Selain kandungan dan komposisi, dosis juga harus selalu menjadi perhatian. Jangan mengonsumsi obat bebas secara berlebihan apalagi dengan dosis tidak sesuai petunjuk dalam kemasan.
Termasuk juga mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi penyakit berbeda. Misalnya obat sakit kepala dan obat flu, sama-sama mengandung parasetamol. Jadi jika kamu mengonsumsi keduanya akan ada dosis ganda di parasetamol. Karena itu ada baiknya tetap konsultasi ke dokter atau minimal apoteker.
Baca juga: 10 Buah Ini Bisa Membantu Kalian Menghindari Risiko Kekurangan Cairan
Baca juga: Bunda, Lakukan 8 Langkah Ini Agar Anak Jadi Suka Makan Buah dan Sayur
6. Memperhatikan Kontraindikasi
Apa pun jenisnya, setiap obat selalu memiliki risiko kontraindikasi atau efek samping. Sehingga kamu harus bersikap waspada karena dapat membahayakan. Baca dengan cermat dan teliti semua informasi yang tertulis pada kemasan untuk berjaga-jaga. Jika muncul efek yang tidak sesuai keterangan, segera periksa diri ke layanan kesehatan.
Kemudian yang terakhir, perhatikan tanggal kadaluwarsa dan apabila sudah terlewati, harus berani tegas minta yang lebih baru pada penjual. Selain itu jangan mengonsumsi obat yang sudah mengalami perubahan bentuk, warna dan aroma. (J-097)
Tinggalkan Balasan